1. Bagaimana proses pertumbuhan gigi ?
1) Tahap formasi gigi
a.
Tahap Inisiasi (bud
stage)
Tahap inisiasi merupakan
penebalan jaringan ektodermal, merupakan gambarab morfologi pertama dari
perkembangan gigi. Pertumbuhan ektomesenkim berasal dari neural crest.,
menunjukkan induksi primer dalam odontogenesis. Jaringan odontogenik primer
dapat dibedakan dan dikenali sebagai lamina dental pada awal kehamilan 28 hari.
Dental lamina terlihat sebagai suatu penebalan jaringan epitel pada tepi
lateral dari stomodeum, dan pada saat membrane oropharingeal pecah. Penebalan
epitel berkembang sampai batas inferior lateral dari tulang maksila dan pada
batas superolateral dari lengkung mandibula, kedua hubungan tersebut membentuk
tepi lateral dari stomodeum. Permukaan epitel odontogenik timbul pada usia
perkembangan 35 hari, pada batas inferior lateral dari tulang frontonasal,
menimbulkan 4 daerah yang terpisah dari jaringan odontogenik gig geligi rahang
atas. Gigi anterior atas berasal dari lamina gigi dalam tulang frontonasal, dan
gigi posterior atas berasal dari tulang rahang atas. Gigi geligi rahang bawah
berkembang dari daerah lamina dental kiri dan kanan. Gabungan dari 4 pita
epitel odontogenik rahang atas membentuk lamina dental yang bersambungan dan
terjadi pada usia kehamilan 37 hari. Secara bersama-sama daerah epitel
odontogenik rahang bawah menyatu menjadi satu sepanjang garis tengah. Dental
lamina atas dan bawah membentuk pita seperti tapal kuda. Pada beberapa hari di
bawah ridge rahang terjad pembiakan dari sel epitel jaringan selaput lender ke
dalam jaringan mesoderm yang terlihat sebagai suatu bentuk kuntum.
Gambar 1. Siklus hidup gigi. (A–D)Tahap perkembangan gigi. (A)Inisiasi (bud stage), (B)Proliferasi (cap stage), (C)Histodiferensiasi, Morfodiferensiasi (bell stage), (D)Aposisi dan dilanjut dengan tahap kalsifikasi, (E)Sebelum erupsi, (F)Setelah erupsi, (G dan H) Atrisi, (I) Resesi gingiva dan kehilangan jaringan pendukung sehingga terjadinya eksfoliasi. Modified from Schour and Massler.
b.
Tahap proliferasi
Proyeksi dari lamina dental
meluas sampai ke dasar mesenkim pada tempat yang khusus dan membentuk
primordial dari gigi primer (organ enamel). Sewaktu sel-sel membiak organ gigi
bertambah besar ukurannya.
Lapisan
sel-sel mesenkim yang berada pada lapisan dalam mengalami proliferasi, memadat,
dan bervaskularisasi membentuk papila gigi yang kemudian membentuk dentin dan
pulpa pada tahap ini. Sel-sel mesenkim yang berada di sekeliling organ gigi dan
papila gigi memadat dan fibrous, disebut kantong gigi yang akan menjadi
sementum, membran periodontal, dan tulang alveolar.
A B
Gambar
2. A
- Inisiasi (bud stage), B - Proliferasi (cap)
c.
Histodiferensiasi
(bell stage)
Terjadi
diferensiasi seluler pada tahap ini. Sel-sel epitel email dalam (inner email
epithelium) menjadi semakin panjang dan silindris, disebut sebagai
ameloblas yang akan berdiferensiasi menjadi email dan sel-sel bagian tepi dari
papila gigi menjadi odontoblas yang akan berdiferensiasi menjadi dentin.
Gambar
3. C
– Histodiferensiasi
d.
Morfodiferensiasi
Sel
pembentuk gigi tersusun sedemikian rupa dan dipersiapkan untuk menghasilkan
bentuk dan ukuran gigi selanjutnya. Proses ini terjadi sebelum deposisi matriks
dimulai. Morfologi gigi dapat ditentukan bila epitel email bagian dalam tersusun
sedemikian rupa sehingga batas antara epitel email dan odontoblas merupakan
gambaran dentinoenamel junction yang akan terbentuk. Dentinoenamel
junction mempunyai sifat khusus yaitu bertindak sebagai pola pembentuk
setiap macam gigi. Terdapat deposit email dan matriks dentin pada daerah tempat
sel-sel ameloblas dan odontoblas yang akan menyempurnakan gigi sesuai dengan
bentuk dan ukurannya.
e.
Aposisi
Terjadi
pembentukan matriks keras gigi baik pada email, dentin, dan sementum. Matriks
email terbentuk dari sel-sel ameloblas yang bergerak ke arah tepi dan telah
terjadi proses kalsifikasi sekitar 25%-30%.
2. Waktu erupsi gigi
Tabel
Erupsi & Kalsifikasi Gigi Permanen
Urutan
Erupsi
|
Gigi
|
Kalsifikasi
Dimulai
|
Mahkota
Lengkap
(Tahun)
|
Erupsi
(Tahun)
|
Akar
Lengkap
(Tahun)
|
1
|
Molar 1
Maxilla
|
9 bulan
|
2,5-3
|
6-7
|
9
|
2
|
Molar 1
Mandibula
|
9 bulan
|
2,5-3
|
6-7
|
9
|
3
|
Insisivus 1
Mandibula
|
3-4 bulan
|
4-5
|
6-7
|
9
|
4
|
Insisivus 2
Mandibula
|
3-4 bulan
|
4-5
|
7-8
|
10
|
5
|
Insisivus 1
Maxilla
|
3-4 bulan
|
4-5
|
7-8
|
10
|
6
|
Insisivus 2
Maxilla
|
12 bulan
|
4-5
|
8-9
|
11
|
7
|
Caninus
Mandibula
|
4-5 bulan
|
6-7
|
9-10
|
12-14
|
8
|
Premolar 1
Mandibula
|
1,75 – 2 tahun
|
5-6
|
10-12
|
12-13
|
9
|
Premolar 1
Maxilla
|
1,5 tahun
|
5-6
|
10-11
|
12-13
|
10
|
Premolar 2
Maxilla
|
2 – 2,5 tahun
|
5-6
|
10-12
|
12-14
|
11
|
Premolar 2 Mandibula
|
2,25 – 2.5 tahun
|
6-7
|
11-12
|
13-14
|
12
|
Caninus
Maxilla
|
4-5 bulan
|
6-7
|
11-12
|
13-15
|
13
|
Molar 2
Mandibula
|
2,25 – 3 tahun
|
7-8
|
11-13
|
14-15
|
14
|
Molar 2
Maxilla
|
2,25 – 3 tahun
|
7-8
|
12-13
|
14-16
|
15
|
Molar 3
Mandibula
|
8-10 tahun
|
12-16
|
17-21
|
18-25
|
16
|
Molar 3
Maxilla
|
8-10 tahun
|
12-16
|
17-21
|
18-25
|
Tabel tersebut menjelaskan bahwa gigi baru
erupsi bila proses pembentukan mahkotanya telah lengkap, sedangkan akarnya
masih tetap melanjutkan proses pembentukannya. Jadi, gigi yang baru erupsi
belum memiliki bentuk akar yang lengkap. Tabel tersebut juga merupakan
perkiraan secara umum, namun variasi di luar itu dapat saja terjadi.
3. Apa penyebab perubahan warna gigi pada diagnosa
scenario ?
Perbahan warna gigi pada hipoplasia
enamel disebabkan lapisan dentin yang tidak tertutup email sehingga pancaran
menjadi kekuningan, kemudian akan menyerap stain sehingga menjadi kecoklatan.
Deminerlisasi email àfase inorganik hilang.membentuk celah
watery network. Enamelin dlm kondisi tertentu akan terkikis, sehingga ada jalan
masuk (permeabilitas email) apabila terisi hidrogen akan terkikis namun apabila
terisi kalsium akan teremineralisai
4. Apa hubungan penyakit campak dengan diagnosa scenario ?
Penyakit
campak adalah penyakit yang disebabkan virus paramyxo virus ( RNA dan envelop)
pleimorfik yang menyerang pada tahap pertumbuhan gigi (tahap aposisi) yang
mengganggu dari pertumbuhan enamel dan dentin. Virus hidup pada sel ameloblas
dan merusak struktur sel sehingga sel menjadi tak berinti/berinti tapi tidak
sempurna. Sel ameloblas yang awalnya berbentu kolumnar menjadi kuboid yang
mengakibatkan sel penyusun gigi tidak normal sehingga proses pengendapan
kalsium pada pertumbuhan email terganggudan terjadi penampakan garis horizontal
pada permukaan gigi.
5.
Apa hubungan mengonsumsi buah buahan dan sayur sayuran pada pertumbuhan gigi anak ?
Dalam
erupsi gigi,dibutuhkan nutrisi,pada pertumbuhan gigi decidui membutuhkan
nutrisi 100 mg,pada gigi permanen membutuhkan nutrisi 400mg,jika kekurangan
dapat terjadi gangguan dalam pertumbuhan gigi tersebut.Nutrisi ini bisa
didapatkan dengan mengonsumsi buah dan sayuran,karena dari situlah terkandung
zat dan vitamin yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan gigi,contohnya
adalah :
·
Vitamin A
Kekurangan vitamin A cukup besar pengaruhnya
terhadap perkembangan gigi anak. Vitamin ini berperan dalam penyusunan struktur
email, sehingga kekurangan vitamin A dapat menyebabkan pertumbuhan email yang
tidaksempurna (Mustafa, 1993).
·
Vitamin D
Vitamin D fungsinya
untuk pertumbuhan tulang dan gigi.sedikitnya sinar matahari mengakibatkan
sintesa vitamin D di kulit berkurang, pengikisan menyebabkan kerusakan pada
gigi anak-anak.Dalam hal ini vitamin D akan berfungsi pada waktu absorbsi dan
metabolism kalsium dalam pembentukan tulang gigi (Mustafa, 1993).
·
Kalsium
Kalsium merupakan bahan utama untuk pembentukan dentin (bagian tengah gigi) dan email (bagian luar gigi). Asupan kalsium yang kurang pada masa pertumbuhan (bayi dan anak) dapat mengganggu pertumbuhan gigi. Bisa juga, gigi yang terbentuk menjadi tidak kokoh atau rapuh. Adapun bahan makanan sumber kalsium adalah susu, keju,dan kacang kedelai.
Kalsium merupakan bahan utama untuk pembentukan dentin (bagian tengah gigi) dan email (bagian luar gigi). Asupan kalsium yang kurang pada masa pertumbuhan (bayi dan anak) dapat mengganggu pertumbuhan gigi. Bisa juga, gigi yang terbentuk menjadi tidak kokoh atau rapuh. Adapun bahan makanan sumber kalsium adalah susu, keju,dan kacang kedelai.
·
Fosfor
Asupan fosfor yang kurang akan mengganggu proses pembentukan gigi. Akibat asupan fosfor yang kurang pula, gigi akan mudah keropos dan gampang terkena karies. Angka kecukupan asupan fosfor adalah 200-250 mg/hari untuk bayi, 250-400 mg/hari untuk anak-anak, sedangkan remaja dan orang dewasa dianjurkan mengonsumsi 400-500 mg/hari, dan untuk ibu hamil/menyusui ditambah 200-300 mg/hr. Bahan-bahan makanan sumber fosfor antara lain: sarden, dan kacang-kacangan .
Asupan fosfor yang kurang akan mengganggu proses pembentukan gigi. Akibat asupan fosfor yang kurang pula, gigi akan mudah keropos dan gampang terkena karies. Angka kecukupan asupan fosfor adalah 200-250 mg/hari untuk bayi, 250-400 mg/hari untuk anak-anak, sedangkan remaja dan orang dewasa dianjurkan mengonsumsi 400-500 mg/hari, dan untuk ibu hamil/menyusui ditambah 200-300 mg/hr. Bahan-bahan makanan sumber fosfor antara lain: sarden, dan kacang-kacangan .
·
Magnesium
Magnesium termasuk di dalam kelompok makromineral yang merupakan komponen dari gigi, berfungsi mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium di dalam email gigi. Angka kecukupan yang dianjurkan adalah 4,5 mg/kg BB atau untuk orang dewasa pria sebanyak 280 mg/hari dan wanita 250 mg/hari. Bahan makanan sumber magnesium adalah sayuran hijau, serealia, biji-bijian, kacang-kacangan,dan susu.
Magnesium termasuk di dalam kelompok makromineral yang merupakan komponen dari gigi, berfungsi mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium di dalam email gigi. Angka kecukupan yang dianjurkan adalah 4,5 mg/kg BB atau untuk orang dewasa pria sebanyak 280 mg/hari dan wanita 250 mg/hari. Bahan makanan sumber magnesium adalah sayuran hijau, serealia, biji-bijian, kacang-kacangan,dan susu.
·
Fluor
Fluor termasuk golongan mikromineral yang berperan dalam proses mineralisasi dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dibentuk, yang pertama kali terbentuk adalah hidroksiapatit yang terdiri dari kalsium dan fosfor. Tahap berikutnya adalah fluor akan menggantikan gugus hidroksi (OH) pada kristal tersebut dan membentuk fluoroapatit yang menjadikan gigi tahan terhadap kerusakan. Paparan fluor dalam dosis rendah yang terjadi terus-menerus akan mencegah terjadinya kerusakan atau karies gigi. Sumber utama dari fluor adalah air minum. Sementara
Fluor termasuk golongan mikromineral yang berperan dalam proses mineralisasi dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dibentuk, yang pertama kali terbentuk adalah hidroksiapatit yang terdiri dari kalsium dan fosfor. Tahap berikutnya adalah fluor akan menggantikan gugus hidroksi (OH) pada kristal tersebut dan membentuk fluoroapatit yang menjadikan gigi tahan terhadap kerusakan. Paparan fluor dalam dosis rendah yang terjadi terus-menerus akan mencegah terjadinya kerusakan atau karies gigi. Sumber utama dari fluor adalah air minum. Sementara
angka kecukupan yang dianjurkan dan aman adalah 1,5-4 mg/hari.
7.
Apa saja kelainan yang terjadi pada pertumbuhan gigi ?
1.
Perubahan pada ukuran
1)
Microdontia
Satu atau beberapa gigi lebih kecil dari normal
* Generalized → semua gigi lebih kecil dari normal
- True generalized → semua gigi dikedua rahang lebih kecil
dari normal. (pituitary dwarfism)
- Relative generalized → ukuran gigi normal atau sedikit
lebih kecil dari normal, terdapat pada rahang yang agak
sedikit lebih besar dari normal, sehingga terlihat seperti true microdontia.
* Localized → satu atau dua gigi yg terkena, lebih sering terjadi
dibanding tipe generalized. mis: pd insisif lateral rahang atas (peg shaped), molar ketiga rahang atas (conically
shaped)
Localized Microdontia Generalized
Microdontia
2)
Macrodontia
Satu atau beberapa gigi lebih besar dari normal
* Generalized → semua gigi lebih besar dari normal
- True generalized → semua gigi dikedua rahang lebih
besar dari normal (pituitary gigantism)
- Relative generalized → gigi normal atau sedikit lebih
besar dari normal dan terdapat pada rahang yang kecil (crowding pada gigi)
* Localized → biasanya hanya satu gigi/ gigi yang terisolasi yang terkena.
2.
Perubahan pada bentuk
1)
Gemination (Geminasi)
Bentuk mahkota yg abnormal dimana lebih besar dari normal, disebabkan oleh perkembangan 2 mahkota dari satu benih gigi. Upaya membuat 2 gigi dari satu organ enamel. Etiologi blm diketahui, diduga karena trauma.
2)
Fusion (Fusi)
Penggabungan dua bakal gigi yg sedang berkembang, menghasilkan satu bentuk gigi yang besar. Dapat mengenai seluruh panjang gigi atau hanya akar saja, dimana sementum dan dentin saja yg terhubung, saluran akar dapat terpisah atau tidak. Etiologi blm diketahui, diduga karena trauma
3)
Concrescence
Persatuan akar gigi
dari dua atau lebih gigi normal yg disebababkan oleh pertemuan dari permukaan
sementum dari aka2 gigi tersebut. Concrescence paling sering terlihat dalam hubungannya dengan M2 atau M3 RA.
4)
Dilaceration (Dilaserasi)
5)
Dens Invaginatus (Dens Invaginasi)
Pembengkokan
/ lengkungan dari akar gigi yang lain dari biasanya. Etiologi dihubungkan
dengan trauma ketika terjadi pertumbuhan akar. Faktor herediter juga dapat
terlibat dlm beberapa kasus.
6)
Dens Evaginatus
Disebut
juga dens in dente (gigi dalam gigi) Anomali gigi yang menunjukkan suatu
pembesaran dan penonjolan dari
lingual pit
7)
Taurodontism
Gigi mempunyai
mahkota yang panjang (apically displaced furcation), menyebabkan ruang pulpa bertambah
tinggi dalam arah apiko-oklusal
8)
Supernumerary Roots (Akar supernumeral)
Merupakan akar
tambahan,paling sering terjadi pada caninus,
premolar, molar RB terutama M3.
9)
Enamel pearls (Mutiara email)
Deposit butir
ektopik dari email, biasanya terjadi pd daerah bifurkasi atau trifurkasi pada akar
gigi molar. Lebih sering pd molar RAdaripada
molar RB
10) Attrition, Abrasion, Erosion (Atrisi, Abrasi, Erosi)
Akibat dari pemakaian gigi secara fisiologis yaitu dari proses
mastikasi
3.
Kelainan jumlah gigi
1)
Anodontia
Adalah tidak adanya benih gigi
Ada beberapa macam anodontia
*
Anodontia total = semua gigi hilang
* Anodontia partial = satu atau beberapa
gigi hilang
*
pseudoanodontia = satu atau bbeberapa gigi secara klinis hilang karena impaksi
atau keterlambatan erupsi
* Anodontia palsu = gigi telah
lepas atau diekstraksi
Anodontia partial lebih sering
ditemukan
Gigi yang tidak tumbuh secara
kongenital biasanya M3, diikuti I2 RA dan P2
Penyebab dari anodontia partial tidak
diketahui, tetapi sering dihubungkan dengan faktor keturunan
2)
Impaction (Impaksi)
Impaksi dapat
terjadi karena susunan gigi yang padat atau adanya penghalang fisik. Terkadang
impaksi terjadi karena kelainan pada jalur erupsi gigi yang dapat disebabkan
oleh letak benih gigi yang abnormal. Ankilosis, perlekatan gigi pada tulang, marupakan
salah satu penyebab dari impaksi.
3)
Supernumerary Teeth (Gigi tambahan)
4.
Kelainan enamel
1)
Kerusakan Email karena Lingkungan (Enviromental
Defects of Enamel)
2)
Amelogenesis Imperfecta
Merupakan kelainan
herediter. Terjadi karena kerusakan kromosom. Penampakan mirip dengan enamel
dysplasia.
8. Kenapa dapat terjadi garis horizontal pada permukaan
gigi ?
Terjadi
ketidak sempurnaan pada pembentukan email gigi, terjadi garis horizontal karena
mengikuti alur prisma email gigi yang berbentuk horizontal. Semakin ke arah
dentin semakin menipis.
9. Derajat kegoyangan karena pergantian
gigi
Derajat
1
à Pasien merasa
goyang namun operator tidak
dapat
merasakan kegoyangannya.
Kurang dari
1mm.
Derajat
2
à Derajat
kegoyangan 1 atau lebih lebih dari 1mm
Derajat
3à gigi dapat digerakkan dengan lidah ke arah
horizontal
Derajat
4
à gigi dapat digerakkan kesegala arah
KESIMPULAN
Erupsi gigi terjadi setelah formasi dan
mineralisasi mahkota terbentuk sempurna tetapi sebelum akar terbentuk sempurna.
Gigi tumbuh dari dua tipe sel, yaitu epitel oral dari organ enamel dan sel
mesenkim dari papilla dental. Perkembangan enamel dari enamel organ dan
perkembangan dentin dari papila dental.18 Mahkota dan bagian akar dibentuk
sebelum gigi tersebut erupsi, mahkota dibentuk terlebih dahulu, kemudian baru
pembentukkan akar.Pertumbuhan mandibula dan maksila menurut Sadler,
dipersiapkan untuk tumbuhnya gigi geligi. Perkembangan gigi dibagi dalam 3
tahap, yaitu :
- tahap pra-erupsi : saat mahkota
gigi terbentuk dan posisinya dalam tulang rahang cukup stabil (intraosseus), ketika akar gigi
mulai terbentuk dan gigi mulai bergerak di dalam tulang rahang ke arah rongga
mulut, penetrasi mukosa, dan pada saat akar gigi terbentuk setengah sampai tiga
perempat dari panjang akar
- tahap
pra-fungsional (tahap erupsi)
- tahap fungsional
: Tahap ini dimulai sejak gigi difungsikan dan berakhir ketika gigi telah
tanggal dan berlangsung bertahun-tahun. Selama tahap ini gigi bergerak ke arah
oklusal, mesial, dan proksimal. Pergerakan gigi pada tahap ini bertujuan untuk
mengimbangi kehilangan substansi gigi yang terpakai selama berfungsi sehingga
oklusi dan titik kontak proksimal dipertahankan.
ocw.usu.ac.id
Neville, Brad W. 2002. Oral & Maxillofacial
Pathology. Philadelphia: W.B. Saunders Company
Langlais, Robert P. 1998. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut yang Lazim. Jakarta:
Hipokrates
Regezi, Joseph
A. 1999. Oral Pathology : Clinical
Pathology Correlations. Missouri: Elsevier science
Orthodontics.,
Current principles and techniques by Thomas M. Graber et al.
Contemporary orthodontics by William R.
Proffit
Dentofacial
Orthopedics with functional appliances by Thomas M. Grabers et al.
Clinical
Orthodontics By Charles H. Tweed DDS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar